Seorang warga negara China membuat pemerintah negeri tirai bambu itu geram lantaran membongkar aib soal virus corona atau Covid 19. Ia adalah Li Meng Yan, mantan ilmuwan pintar yang pernah jadi kesayangan China. Namun kini, Yan justru berbalik arah menyerang pemerintahannya sendiri.
Dirinya tidak segan dan berani membeberkan semua hal yang ada di kepalanya dengan lantang dan runtut prihal virus corona baru yang disebutnya sebagai virus rekayasa alias sengaja diciptakan. Menurutnya virus corona baru alias Covid 19 ini diciptakan manusia di laboratorium Bioligi, Wuhan, China. Ilmuan asal China tersebut adalah Li Meng Yan.
Dirinya, melansir Intisari.id (7 Oktober 2020), membuat syok dunia dengan beberkan tiga bukti jika virus Corona dibuat di Laboratorium Wuhan. Karenanya Yan, diundang dalam acara Fox News Tucker Carlson pada Selasa, 15 September 2020. Isi wawancara itu adalah tentang Covid 19 mungkin berasal dari laboratorium militer di China.
Video berjudul "Chinese whistle blower to Tucker: This virus was made in a lab & I can prove it' itu telah dilihat lebih dari 478 ribu kali di Instagram. Video itu juga telah dibagikan lebih dari 62 ribu kali di Facebook pada Rabu hari berikutnya. Li Meng Yan dalam video wawancara itu menunjukkan kartu anggota staf di School of Public Health, University of Hong Kong.
Tapi apa yang disampaikan Yan tersebut dibantah secara kompak oleh otoritas China dan WHO. Mendapat tanggapan tersebut Yan, tidak tinggal diam. Dirinya, kembali mengutip dari Intisari.id (7 Oktober 2020), membeberkan kembali bukti bukti jika virus Corona jenis baru adalah buatan manusia.
Pertama, urutan genomik Sars CoV 2 mirip dengan virus Corona kelelawar yang ditemukan oleh laboratorium militer di Third Military Medical University (Chongqing, China) dan Research Institute for Medicine of Nanjing Command (Nanjing, China). Kedua, motif pengikat reseptor (RBM) di dalam protein Spike Sars CoV 2, atau penentu spesifisitas inang virus, mirip dengan Sars CoV dari epidemi tahun 2003. Ketiga, Sars CoV 2 mengandung situs pembelahan furin yang unik dalam protein Spike.
Hal itu dikenal sangat meningkatkan inefektivitas virus dan tropisme sel. Situs pembelahan ini sama sekali tidak ada dalam kelas khusus virus Corona yang ditemukan di alam. Namun tetap saja Yan mendapat bantahan dan perlawanan.
Klaimnya dianggap Hoax, dan Facebook serta Instagram telah menghapus video tersebut. Belum lama Li Meng Yan kembali membawa kabar sedih. Dirinya mengataan jika pihak berwenang China telah menangkap ibunya.
Berita itu disampaikan pertama kali oleh Guo Wengui, pembicara berita yang terkenal dengan kritiknya terhadap Partai Komunis. Berita pertama kali disampaikan dalam siaran radio minggu ini. Yan kemudian mengkonfirmasi laporan bahwa ibunya ditangkap kepada situs Amerika The Epoch Times.
Namun ia tidak memberikan detail lebih jauh. Untuk dketahui, Yan terbang ke AS pada April setelah membeberkan hal menggemparkan tersebut. Akun twitternya kini telah dibanned pada pertengahan September, sejak ia menuduh China dengan sengaja membuat dan melepaskan Covid 19.
Kemudian dalam wawancara lanjutan dengan Tucker Carlson dari Fox News, Yan mengklaim ia dihukum karena "mereka tidak ingin semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Dunia ilmuwan juga hanya diam…bekerja sama dengan Partai Komunis China, mereka tidak ingin orang orang tahu kebenaran sebenarnya. "Itulah sebabnya aku dihukum. Aku ditekan dan menjadi target Partai Komunis China inginkan untuk hilang."
Sekarang, video tersebut diberi peringatan yang sebutkan: "Informasi salah. Unggahan ini mengulangi informasi mengenai Covid 19 yang dibuktikan salah oleh cek fakta independen." Yan juga keluarkan laporan yang ia klaim mendukung teorinya jika wabah itu dibuat dari dua virus Corona yang disilangkan. Namun laporannya ditolak mentah mentah oleh ilmuwan dan disebut "tidak bisa diberikan kredibilitas."
Fakta lain bahwa hasil penelitian Yan meragukan adalah hasil penelitiannya belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan belum direview secara resmi. Artinya, penelitiannya belum dicek dan disetujui oleh para ilmuwan. Namun klaimnya berhasil mendapatkan perhatian publik, dengan ditonton lebih dari 150 ribu kali sejak diunggah.
Yan menulis bahwa penelitiannya menggugurkan teori bahwa virus Corona mengalami evolusi di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke manusia. Ia sebut hal itu kurang "dukungan penting". "Sars CoV 2 tunjukkan karakteristik biologi yang tidak konsisten dengan virus alami," tulisnya.
Buktinya tunjukkan jika virus itu seharusnya produk laboratorium dibuat dengan menggunakan virus Corona kelelawar ZC45 atau ZXC21 sebagai tulang punggungnya.