Yang hampir roboh viral di media sosial. Cerita ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @infogresik. Bedasarkan informasi yang ada, musala tersebut berada sebelum Gladak Sidomukti Manyar, Gresik.
Tidak ada pemukiman warga, hanya dikelilingi area tambak dan akses jalan sempit hanya bisa dilalui sepeda motor. Selain petani tambak, area tersebut juga dimanfaatkan warga sebagai lokasi memancing bahkan bersepeda. Hingga Senin (18/1/2021) unggahan ini sudah disukai lebih dari 8 ribu kali dan menuai puluhan komentar dari warganet lainnya.
Ketua MACI Gresik, Rizal Vitrasiansyah, mengaku prihatin saat komunitasnya pergi memancing, melihat musala setempat kondisinya memprihatinkan. Musala semipermanen itu terbuat dari kayu, usianya sudah 20 tahun lebih, dibuat oleh tokoh setempat almarhum H. Usman Amin. Tujuannya, agar para warga yang bekerja sebagai petani tambak bisa melaksanakan ibadah salat lima waktu. Karena jarak dari area tambak ke masjid cukup jauh dan menyita waktu.
"Awalnya kami iuran untuk merenovasi musala. Kondisinya sudah miring," ucap Rizal. Komunitas motor antik buatan Eropa di bawah tahun 1962 itu sepakat patungan, dana terkumpul hingga Rp 50 juta. Para anggota klub mengangkut material bangunan sejauh 400 meter, karena akses jalan ke musala tersebut sempit.
Konstruksi bangunan musala tersebut sekarang sudah berjalan 60 persen. Tembok dari bata ringan dan kusen kayu untuk pintu dan jendela juga sudah terpasang. Lantai masih berupa tanah. Untuk merenovasi ulang musala tersebut, pihaknya melelang sebuah sepeda motor.
Dimana, uang hasil penjualan 100 persen akan disumbangkan untuk pembangunan musala. "Ini motor Royal Enfield buatan Inggris tahun 1956. Masih orisinil dan surat surat lengkap semua, kami membuka di harga Rp 105 juta," kata Rizal. Motor tersebut bukanlah motor perang seperti motor antik buatan eropa lainnya. Riwayat sepeda motor buatan Inggris itu hanya digunakan untuk touring, memiliki kapasitas mesin 350 CC.
"Motor ini saya dapatkan dari pemilik sebelumnya yang tinggal di Lumajang pada tahun 2012 lalu. Motor ini dulu pernah ditawar puluhan juta tapi tidak dilepas," tuturnya. Sekarang, motor tersebut dilelang dan didonasikan untuk pembangunan musala. Pihaknya membuka penawaran bagi para pembeli untuk menghubunginya jika berminat.
Mustofa, pengurus musala Gladak Manyar mengucapkan banyak terimakasih, pria yang sudah 15 tahun mengurus musala tersebut membenarkan kondisi musala tersebut tidak layak. "Kondisinya memang tidak layak, miring, sekarang dibantu sama teman teman motor antik. Semoga pembangunan musala bisa lancar bisa digunakan salat berjemaah kembali," pungkasnya.